Cerita Farmasi Desa

3:29 PM


Ini cerita saya saat farmasi desa kemarin
Kuliah bukan tentang bagaiamana kita memahami semua matkul yg dosen kasih aja tapi juga mempraktekkan apa yg kita dapat selama kuliah dalam bentuk ril nya. Kegiatan farmasi desa merupakan kegiatan yg dibuat oleh salah satu matkul personal development II di semester 4 ini. Intinya farmasi desa adalah tentang bagaimana kita mencoba beradaptasi dan bersosialisasi dengan kehidupan di salah satu desa, kalau kamu yg sering nonton tv sih semacam . Selama seminggu disana kita harus ngadain beberapa kegiatan yg sebelumnya telah dipersiapkan oleh kita sendiri yg masing-masing orang nya udah dibagi dalam beberapa bidang, ada bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, geografis, agama, seni olahraga, dan sosmas.
Singkat kata ketua terpilih yaitu Moch. Iqbal dari kelas fa4. Karna saya anak sehat, gak gampang sakit hati dan punya visi meningkatkan derajat kesehatan orang-orang dengan beberapa kegiatan yg udah terplanning jadinya saya masuk divisi kesehatan. Awalnya saya agak ragu dengan orang-orang yang ada didalamnya karna menurut saya sulit buat diajak susah bareng.
Yup, kenapa susah bareng, karna bagi saya ketika kita mengadakan sebuah kegiatan salah satu resiko yang harus kita pahami terlebih dahulu ialah capek, berkurangnya waktu luang dan berkurangnya waktu tidur. Kalau dari sudut pandang itu mereka udah paham maka ketika diajak kerjasama, entah itu harus kumpul diwaktu yg gak tepat atau survey saat weekend mereka selalu mau dan siap. Tapi pada kenyataannya saya masih susah untuk menggerakan orang-orang yang ada didalamnya, mereka masih belum sadar.
Program kerja yang akan kami jalani yaitu penyuluhan dan pengobatan gratis, sosialisasi tanaman obat, renovasi mck, penempelan poster dan stiker kesehatan, dan pemberian buku-buku kesehatan. Persiapan divisi kesehatan terbilang lamban ketimbang divisi lain, coba bayangin tiap hari saya mikirin dokter buat pengobatan gratis, mikirin ! sendirian men ! yang lain kemana ??? *gayakayaklagistandupcomedy
Saya bingung nyari kesana-sini gak dapet tapi walaupun gitu saya tetep percaya dibalik kesulitan pasti terselip kemudahan. Dan ternyata bener men, setelah saya down gara-gara dimarahin pembimbing karna persiapannya lamban akhirnya ada salah satu temen yang anak ibu kosannya itu dokter, saatnya bilang alhamdulillah. Target dua dokter belum didapat, baru dapet satu dokter, dan alhamdulliah lagi dapet satu dokter beberapa hari sebelum berangkat.
Segala persiapan buat proker udah kita siapin lumayan mateng soalnya kebanyakan orang suka setengah mateng. Dalam persiapan h-1 keberangkatan kita menuju desa ternyata mengalami kendala, barang-barang yang diangkut ternyata terperosok karna memang jalan menuju tempat cukup ekstrim buat yang belum pernah dan baru liat jalan kayak gitu sampe akhirnya gak bisa balik lagi ke kampus dan barang-barang divisi pun terlantar di kampus sampe besok.
Bersambung.......

You Might Also Like

0 komentar absurd

Sebaik-baiknya blogger adalah yang meninggalkan jejak komentar saat blog walking -HR Blogger