Perjuangan Melawan Enamkage
12:32 AM
Di akhir masa sekolah untuk
mempertanggung jawabkan hasil belajar kita selama tiga tahun kita akan
dihadapkan pada Ujian Nasional (UN), belajar selama tiga tahun dipertaruhkan
dalam tiga hari, itu yang menjadi perdebatan orang-orang dikala akan atau sudah
menghadapi UN karena merasa kurang etis sehingga UN perlu dihapuskan.
Setelah melewati masa sekolah
saya senang karena tidak akan bertemu lagi dengan UN yang cukup menegangkan
itu. Tapi setelah saya masuk kuliah ternyata pengganti UN itu adalah KOMPRE, cyin.
Kuliah selama empat tahun dipertaruhkan melalui sidang di dalam ruangan selama
50 menit, kalo diperhatikan KOMPRE ini cuma 1 sks. Saya ulang lagi ya, cuma 1
sks. Makanya banyak temen-temen bilang 1 sks rasa 152 sks, hmm...
Sidang komprehensif ini berlangsung
dari tanggal 1-12 September. Di dalam ruangan kita diuji oleh enam penguji yang
berasal dari rubi farmasetika, farmakologi, farmakokimia, farmasi klinik dan
komunitas, biologi farmasi, dan ilmu dasar, kabarnya pertanyaan yang muncul
pasti berkaitan dengan skripsi masing-masing. H-4 menjelang kompre kami diberi
pengayaan, review kembali hasil
belajar selama empat tahun dan kisi-kisi pertanyaan.
Sore hari usai pengayaan jadwal
pun keluar, saat itu saya gak punya felling
untuk maju di hari pertama seperti sidang-sidang sebelumnya. Dan wow saya
dapet hari kamis, Alhamdulilah masih ada waktu belajar.
Hari pertama sidang saya
memberanikan diri ke kampus untuk melihat situasi dan kondisi juga curi-curi
pertanyaan. Ternyata pertanyaannya unpredictable
dari peserta pertama sampai terakhir, suasana di luar ruangan cukup tegang
dan ada yang diwarnai dengan perasaan sedih dan tangis karena gak bisa jawab.
Anjrit, gimana saya kalo gak bisa jawab semua pertanyaan. Ketakutan itu pun
muncul. Sore hari nya diumumkan bagi siapa saja yang lulus dan belum lulus,
suasana di dalam ruangan udah kayak para peserta lomba nyanyi yang bakalan
dievaluasi tapi bedanya mereka gak bawa koper. Yaudah. Satu persatu keluar
ruangan menangis bahagia tapi ada juga yang harus menanggung kegagalan karena
belum lulus. Ah sedih...
Melihat kondisi pertama sidang saya pun sibuk
mempersiapkan diri untuk maju di hari ketiga. Sialnya semalam sebelum sidang
saya tidur lebih dari jam 10 alhasil berat kepala sebelah. Pagi hari saya udah
siap di kampus untuk ngasih persyaratan sidang, ketakutan saya semakin menjadi
kala itu tapi hebatnya saya bisa menyembunyikannya melalui ekspresi datar di
wajah ya walaupun was-was nya udah sampe ubun-ubun.
![]() |
Lelah bro. |
Akhirnya giliran saya untuk masuk
dan presentasi abstrak terlebih dahulu, usai itu saya pasrahkan pada-Nya jenis
pertanyaan apapun yang akan diberikan. Hokage pertama bidang biologi farmasi
saya berhasil menjawab cukup banyak, hembusan nafas panjang yang disusul
tarikan nafas panjang untuk penguji selanjutnya, hokage kedua bidang
farmasetika cletuk bapa nya bilang “saya langsung nanya ke hal yang susah aja
ya” hmm mentang-mentang selalu ketemu di setiap sidang, hokage ketiga bidang
fkk cuma satu pertanyaan dan itupun diulang sampe saya bisa jawab, hokage keempat
bidang farmakologi dan ya saya “terinjak” disini karena keteledoran saya pada
dapus alhasil bikin down dan banyak
yang gak bisa saya jawab, hokage keempat bidang farmakokimia buat saya terdiam
di banyak pertanyaan begitu juga hokage terakhir di bidang ilmu dasar.
Keluar ruang sidang saya pun
pasrah dengan memperbanyak doa agar sukses saat pengumuman nanti karena sudah
dua hari sidang yang menentukan kelulusan adalah 50% keberuntungan. Tiba
saatnya waktu pengumuman, satu persatu dari peserta pertama disebutkan hasilnya,
tiba waktunya daaaaaaan saya dinyatakan lulus bersyarat karena dapus yang belum
bener. Argh, bahagia saya tertahan dan gelar yang akan disandang pun terlihat
abu-abu tapi itu semua tak mengurangi rasa syukur saya. Esoknya saya
memperbaiki dapus dan akhirnya dinyatakan LULUS. Alhamdulilah.
![]() |
Thank you alvinda teman seperjuangan setema tapi beda ayah dan ibu |
Pelajaran yang bisa dipetik dari kompre adalah tidak ada keberuntungan melainkan pertolongan yang berasal dari Allah dan usaha serta doa tidak pernah mengkhianati hasil. Bagi mereka yang belum lulus ini bukanlah suatu ajang untuk mempermalukan diri tapi kalian harus sadar dan ikhlaskan dalam hati karena yang terpenting adalah bagaimana kita bangkit dari keterpurukan dan memperbaikinya, tidak semua orang mampu melakukan hal itu.
5 komentar absurd
Woho ! Selamat :))
BalasHapusMakasih bro :)
HapusJadi inget waktu sidang skripsi juga. Tegangnya waktu nunggu ituuuuuu XD
BalasHapussecara perjuangan selama empat tahun :D
HapusKocak kartu ucapannya bawa-bawa hokage segala :D
BalasHapusSebaik-baiknya blogger adalah yang meninggalkan jejak komentar saat blog walking -HR Blogger